Followers

7.5.11

Puisi: Surat dari Syaitan

 Wahai engkau yang membaca surat ini,
Aku melihat gerak-geri mu kelmarin,
di saat engkau memulai aktiviti harianmu.


Kau bangun tanpa sujud mengerjakan solat subuhmu,
Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan "Bismillah" sebelum memulai santapanmu,
juga tidak mengerjakan solat Isha’ sebelum berangkat ke tempat tidurmu
Kau benar-benar orang yang bersyukur, Aku menyukainya.
Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya hati aku melihatmu tidak mengubah cara hidupmu.


Hai Bodoh,
Kamu millikku.
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
tetapi aku masih belum mencintaimu.
Malah aku masih membencimu, kerana aku benci Allah.


Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah.
Dia sudah mencampakkan aku dari syurga,
dan aku akan terus memanfaatkanmu sepanjang masa untuk membalasnya.


Kau lihat,
ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu di hari yang akan datang.
Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku tanpa ragu-ragu,
dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka.
Supaya kau dapat menemani aku di neraka kelak,
dan ini akan menyakiti hati ALLAH.


Aku benar-benar berterima kasih padamu,
kerana aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu
Kita menonton film 'porno' bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, munafik, makan sekenyang-kenyangya, bergosip, menghakimi orang, mengumpat orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua, tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.


TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan semua ini begitu saja kan?


Ayuhlah Bodoh,
kita terbakar bersama dan selamanya.
Aku masih memiliki rencana-rencana hangat untuk kita berdua.
Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu.
Aku ingin mengucapkan 'TERIMA KASIH' kerana sudah mengizinkanku untuk memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.


Kau memang sangat mudah diperbodohkan dan aku mentertawakanmu.
Saat kau tergoda berbuat dosa,
Engkau telah menghadiahkan tawa kepada ku.


Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.
Kau sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.
Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.


Yang perlu kau lakukan adalah merokok, bermabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois yang mungkin.
Lakukan semua ini di depan anak-anak dan mereka akan menirunya.


Baiklah, aku persilakan kau bergerak sekarang.
Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggodamu lagi.
Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu.
Dan hidup beribadat kepada Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.


Memperingati orang bukan tabiatku, tapi di usiamu sekarang dengan berterusan melakukan dosa memang agak aneh.


Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.
Dan aku akan terus menggodamu sehingga akhir hayatmu,
Supaya kau terus menjauhi perintah Allah dan sesat selamanya.

Sumber: Group Srikandi2 Islam di FB

2 comments:

  1. Assalamualaikum.

    Terimakasih mengongsikan untuk sama-sama membaca surat.

    Balasan surat tersebut.

    "Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar dan Maha mengetahui dari kamu yang kena rejam"

    ReplyDelete
  2. Wa'alaikummussalam Makbonda.
    Sama-sama dan terima kasih juga sebab Makbonda sudi membacanya dan meninggalkan komen. Balasan surat pun bagus sekali.

    ReplyDelete

Kakchik ucapkan terima kasih banyak sebab teman-teman sudi memberi komen. Insyaallah kakchik akan membalasnya secepat mungkin.

Related Posts with Thumbnails

KakChik's bookshelf: read

Twilight
Prinsip-prinsip Gerakan Islam
Travelog Impian Abadi: Itu Yang Tertulis
The Power of Focus
To The Moon and Back
Terapi Solat Tahajud
Slumdog Millionaire
Telaga Budi: Himpunan Kata-Kata Hikmah Nik Abdul Aziz Nik Mat
Insan, Ingatlah: Sebuah Panduan Menuju Hati yang Tenang
Parenting Skills: Based on The Qur'an and Sunnah
Indahnya Hidup Bersyariat
Raising Boys: Why Boys Are Different-And How to Help Them Become Happy and Well-Balanced Men
Dewey: The Small-Town Library Cat Who Touched the World
The Secret of Happy Children
Positive Parenting: The Importance of Communication in Family Life
Islam & Demokrasi
The Leader in You
Soal Jawab Remeh Temeh Tentang Puasa Tapi Anda Malu Bertanya...
Senyumlah, Apa pun Masalahmu Ia pasti akan berlalu
How To Enjoy Your Life And Your Job
}

Networkblogs